Untuk Semua Ada Waktunya

 

SALAM ESTOMIHI

Selamat Pagi Bapak/Ibu semoga kita sehat selalu dalam lindungan Tuhan dan jangan lupa menerapkan 5M (Memakai masker, Menjaga Jarak, Mencuci tangan, Menjauhi kerumunan dan Mengurangi Mobilitas)

Renungan hari Rabu, 02 Maret 2022

Parjamita / Pengkhotbah 3 : 14

Nunga tung tangkas huboto, luhut na binahen ni Debata, i do na hot ro di salelenglelengna; ndang tarbahen jolma i manambai tusi, manang mangorui sian i, dibahen Debata pe songon i, asa mabiar jolma i mida Ibana.

Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia

 

Perikop nats renungan hari ini adalah “Untuk segala sesuatu ada waktunya” yang dimulai dari ayat 1 Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. Penulis kitab pengkhotbah mau menyampaikan bahwa semua yang ada di dunia ini tidak ada yang abadi. Baik kekuasaan, kemuliaan, kekayaan, harta, yang dimiliki dan yang semuanya juga atas izin Allah, apapun yang dimiliki tidak ada yang kekal dan pada akhirnya juga tidak membawa kebahagiaan pada dirinya. Tetapi orang-orang yang takut akan Allah yang akan beroleh kebahagiaan, sebab mereka takut terhadap hadirat-Nya ( 8:12b )

Selanjutnya penulis kitab pengkhotbah (Salomo) menyadari bahwa apapun yang ada di dalam hidup manusia itu pada akhirnya adalah Kesia-siaan tetapi kehidupan yang selalu berpusat kepada Allah terdapat kebahagiaan sejati dan kekal.

Salomo mengajarkan kepada pembaca sepanjang masa sekaligus sebagai nasehat, seperti yang sudah dialaminya bahwa dia sudah mengalami kekayaan, kemasyuran, kemuliaan, kekuasaan yang besar, keterkenalan, kebijaksanaan dan banyak hal lagi, namun kesimpulannya adalah semua Kesia-siaan dan seperti usaha menjaring angin. Dia menyimpulkan semuanya di akhir tulisannya pada  Pengkhotbah 12 : 13 “Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takut akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang”.  Dan ia mengingatkan setiap orang agar sadar bahwa apa yang dilakukan dalam hidup ini akan dibawa ke pengadilan akhirat nantinya, Pengkhotbah 12:14 “Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat”.

Jika demikian dan jika kita sadar, ada beberapa hal yang perlu kita benahi:

  1. Tidak perlu sombong dalam hidup ini, semua yang kita miliki adalah atas izin Tuhan dan akhirnya akan diambil. Salomo menyaksikan semuanya adalah sia-sia.
  2. Segala tindakan dan perbuatan yang kita lakukan akan dibawa ke pengadilan untuk dipertanggungjawabkan.
  3. Hidup Kita sementara manusia adalah sementara pergunakanlah dengan baik untuk kemuliaan Tuhan dan jika ingin bahagia dengan apa yang kita miliki takutlah akan Tuhan dan mau menjadi saluran berkat, seperti doa orang percaya lewat syair nyanyian BE No 730 : Sai patau ma diringku, audio dilampirkan, Amin.

BE No 730 : Sai patau ma diringku

Sai patau ma diringku ale Tuhan
Papatarhon hinauliMi Tuhan
Suru ma tondiMi saor tu rohangki
Lao papatar HolongMu tu donganki

          Sai patau ma diringku ale Tuhan
Papatarhon hinauliMi Tuhan
Suru ma TondiMi saor tu rohangki
Patariparhon basaM tu donganki

Sai patau ma diringku ale Tuhan
Papatarhon hinauliMi Tuhan
Suru ma TondiMi saor tu rohangki
Lao patandahon diriM tu donganki

          Sai patau ma diringku ale Tuhan
Papatarhon hinauliMi Tuhan
Suru ma TondiMi saor tu rohangki
Baen ias hata dohot parangengki

S3 : Salam Sehat Selalu

Pdt Kamiden Sitanggang

Ressort Tanjung Morawa.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top