Maka tergeraklah hatiNya oleh belas kasihan

Syalom

Renungan Harian HKBP Distrik XXIX Deli Serdang

Rabu, 04 Januari 2023


Selamat Pagi Bapak/Ibu/Sdra/i yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Kiranya kita semua dalam keadaan sehat dan selalu dalam perlindungan serta penyertaan Tuhan. Yang sakit diberi kesembuhan, yang berduka cita mendapatkan penghiburan, yang bergumul mendapatkan kekuatan untuk menghadapinya, serta diberi Tuhan rejeki bagi kita hari ini

Renungan hari ini, Rabu, 04 Januari 2023

Markus 1 : 41

Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: “Aku mau, jadilah engkau tahir.”

Rasa kecewa karena banyaknya pergumulan, tantangan dan penderitaan yang kita alami di tahun 2022 sering kita buat menjadi alasan untuk tidak datang kepada Tuhan. Ada orang yang bersikap dingin terhadap Tuhan ketika ia menderita karena sakit penyakit yang tak kunjung sembuh, ada juga orang yang menjadi ragu karena karena mengalami kesulitan ekonomi, karena pergumulan atau masalah relasi / hubungan dalam keluarga yang dideritanya. Orang-orang yang seperti inilah yang terkadang lebih memilih pasif dan memilih menjauhi dirinya dari Tuhan serta lebih memilih untuk tetap tinggal di zona penderitaan mereka.

Nah, melalui Firman-Nya di hari ini, kita belajar dari Pengalaman seorang yang sakit kusta, sebagaimana tercatat dalam Markus 1:40-42, dimana kisah ini mengajarkan setiap orang yang sedang menderita tidak wajar bersikap dingin terhadap Tuhan Yesus dan menjauh dari-Nya. Selain menderita secara fisik/jasmaniah, seorang yang sakit kusta, dalam kisah ini, juga menderita pengucilan dari relasi sosial sebab ia diharuskan menjau dari masyarakat yang sehat dan rumah ibadah. Hal itu berarti, ia tidak bisa hidup bersama dengan keluarganya, kerabatnya, tetangganya, atau komunitas agamanya. Tidak ada pihak yang peduli atas hidup seorang yang sakit itu karena mereka dianggap sebagai seorang yang najis akibat penyakit kusta yang ia derita.

Namun seorang sakit kusta itu memilih tidak menyerah pada keadaannya atau keberadaannya. Ia lebih memilih untuk melawan keadaannya dan aturan perlakuan terhadap dirinya. Sementara ia dilarang dekat dengan orang sehat, ia lebih memilih untuk datang kepada Tuhan Yesus. Sikap dan tindakannya itu berdasarkan imannya kepada Tuhan Yesus. Meski ia percaya bahwa Tuhan Yesus memiliki kuasa mengatasi penyakit dan penderitaannya yang sangat parah, ia mempersilahkan Tuhan Yesus bertindak sesuai kehendak-Nya sendiri. Meski kebutuhan akan pemulihan itu mendesak, tetapi orang itu tidak mendesak Tuhan Yesus melakukan kehendak atau permintaannya. Kepada Tuhan Yesus ia hanya memohon: “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku” (ay.40). Itu artinya dia tetap berjuang untuk melawan keadaan dan keberadaannya, kemudia ia datang kepada Tuhan dan berserah kepada kehendak Tuhan bukan kehendaknya!

 Tuhan Yesus mengetahui iman di dalam hati seorang yang sakit kusta itu, seorang yang sangat menderita, yang tidak menyerah pada keadaanya, yang tidak bersikap dingin terhadap TUHAN, dan tidak menjauh dari TUHAN. Tambahan pula, ia seorang yang rendah hati, yang tidak memaksakan kehendaknya sendiri. Tuhan Yesus berempati, peduli, dan turut merasakan penderitaan seorang yang sakit kusta itu. Maka Tuhan Yesus meresponnya: “Aku mau, jadilah engkau tahir” (ay.41). Seketika itu juga, orang itu tahir / sembuh. Tuhan Yesus telah memulihkan tubuhnya dan relasi sosialnya terhadap keluarganya, kerabatnya, tetangganya, dan komunitas rumah ibadahnya. Alangkah bahagianya ia yang beriman kepada Tuhan Yesus!

Maka dari itu Bapak/Ibu/Saudara/i yang terkasih, mungkin saat ini kita sedang menderita karena berbagai pergumulan yang kita hadapi dalam kehidupan kita, bisa saja saat ini kita sedang berjuang untuk melawan penyakit yang ada dalam tubuh kita atau kita sedang berjuang melawan derasnya penderitaan dan pergumulan yang melanda hidup kita. Pe-Mazmur berkata dalam Mazmur 50 : 15 “Berserulah kepadaKu pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku”

Tetap semangat, sekalipun kita sedang berjuang melawan penderitaan, melawan sakit-penyakit, melawan derasnya tantangan dan pergumulan yang kita hadapi, Berjuanglah dan datanglah kepada Tuhan serta berserulah padaNya sebab Dia ada dan selalu bersama dengan kita, Dia menyertai kita. Hupasahat ma tu Jesus saluhutna ngolungki (BE No. 691:1). Amin!

Pdt. Ronny Lumbantobing, STh (Fungsional HKBP Tanjung Morawa)

BE HKBP No.691 : Hupasahat ma tu Jesus

1. Hupasahat ma tu Jesus saluhutna ngolungki
Roha nang pambaenanku saluhutna tingkingki
Hupasahat ma tu Jesus saluhutna diringki
Hupasahat ma tu Jesus saluhutna ngolungki
2. Pangkeonku ma tanganku, mangula lomoNa i
Langka nang simanjojakku mangihuthon Tuhanki
Hupasahat ma tu Jesus saluhutna diringki
Hupasahat ma tu Jesus saluhutna ngolungki

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top