Syalom
Renungan Harian HKBP Distrik XXIX Deli Serdang
Selasa, 30 Agustus 2022
Selamat Pagi Bapak/Ibu yang Tuhan kasihi semoga kita sehat selalu dalam lindungan Tuhan :
Renungan hari ini Selasa, 30 Agustus 2022 dari:
Daniel 4 : 31 / 34
“Alai di ujung ni angka ari i manaili ma ahu, Nebukadnesar i dompak banua ginjang, gabe mulak marroha ma ahu muse, jala hupuji Debata na tumimbul i, hupasangap huhut jala marmulia hubahen Debata na mangolu ro di saleleng ni lelengna, * gomgomanna pe ro di saleleng ni lelengna do, jala harajaonna marsundutsundut.”
“Tetapi setelah lewat waktu yang ditentukan, aku, Nebukadnezar, menengadah ke langit, dan akal budiku kembali lagi kepadaku. Lalu aku memuji Yang Mahatinggi dan membesarkan dan memuliakan Yang Hidup kekal itu, karena kekuasaan-Nya ialah kekuasaan yang kekal dan kerajaan-Nya turun-temurun.”
Nebukadnezar dihukum Tuhan di dalam kesombongan dan keangkuhannya dan membuat dia seperti binatang Daniel 4:33 Pada saat itu juga terlaksanalah perkataan itu atas Nebukadnezar, dan ia dihalau dari antara manusia dan makan rumput seperti lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai rambutnya menjadi panjang seperti bulu burung rajawali dan kukunya seperti kuku burung. Apa yang diraih dan yang dimiliki Nebukanezar membuat ia sombong / angkuh. Ia menganggap semuanya itu adalah karena hasil usahanya sendiri termasuk membangun kerajaannya Babel. Sering kesuksesan dan Keberhasilan membuat manusia menjadi sombong, membuat orang meninggikan diri. Lupa bahwa segala yang dia miliki dan diraih adalah anugerah dan pemberian Tuhan. Dan jika yang kita miliki itu menjadi sesuatu kesombongan, Tuhan bisa mengambilnya kembali di daam sekejap. Orang percaya juga mengingatkan bahwa kesombongan / ketinggian hati itu adalah awal kejatuhan seperti yang dituliskan dalam syair BE HKBP No 249 : …Ginjang ni roha i do jumotjot ala pangalapan sala…, (Audio dilampirkan)
Namun disaat manusia itu sadar dan mengakui bahwa segala sesuatu yang dia miliki dan raih adalah bersumber dari Tuhan atau atas berkat Tuhan maka Tuhan akan senantiasa menambahkan berkat dan anugerahNya di dalam kehidupan kita. demikian halnya dengan Nebukanezar dalam nas renungan hari ini, saat dia sadar dan mengakui kemahakuasaan Tuhan, ia memuji dan memuliakan Tuhan, maka Tuhan berkenan mengampuni dan mengembalikan apa yang telah dia miliki sebelumnya. Penderitaan yang ia alami menimbulkan kesadaran dan pengakuan akan kebesaran Allah. Pengakuan atas kemahakuasaan Allah akan membuat orang semakin merendahkan diri di hadapan Allah. Mari kita di dalam menjalani hidup ini semakin menyadari kemahakuasaan dan kekuasaan Allah di dalam hidup kita dan senantiasa merendahkan diri dihadapanNya dan jika saat ini kita menyadari dan merasa sombong kembalilah kepada Tuhan dan Ia berkenan mengampuni seperti Nebukanezar dimana Tuhan mengakhiri hukuman kepadanya dan mengembalikan ke posisi semula. Amin.
S3 : Salam Sehat Selalu
Pdt Kamiden Sitanggang
Ressort Tanjung Morawa.
BE HKBP No.249 : Ngot ma ho o tondingku
Hisap ni dagingmu i Jala ditaluhon
Ginjang ni Roha i Do jumotjot ala Pangalapan sala
Sian jea saluhut Gabe ho martua
Jesus do Na gogo Jala tau mangalo Saluhut pangago