Syalom
Renungan Harian HKBP Distrik XXIX Deli Serdang
Rabu, 21 Desember 2022
Selamat Pagi Bapak/Ibu yang Tuhan kasihi semoga kita sehat selalu dalam lindungan Tuhan.
Renungan hari Rabu, 21 Desember 2022 dari :
2 Korintus 8:7
“Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, – dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami – demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini.”
“Kaya dalam pelayanan kasih”
Bapak/Ibu/Saudara/i yang terkasih, dalam nas ini Rasul Paulus mau menggerakkan jemaat Korintus untuk melakukan pekerjaan pelayanan kasih. Sebagaimana jemaat di Korintus yang telah unggul dalam berbagai karunia rohani dan pengetahuan serta perkataan, mereka tentunya berkelimpahan juga dalam kasih dan perbuatan baik serta berbagai kebajikan lainnya. Dalam kelimpahan berbagai karunia yang mereka terima dalam hidupnya hendaknya mereka juga kaya dalam pelayanan kasih. Pada diri jemaat di Korintus tidak ada tanda-tanda maupun bukti bahwa mereka bodoh, karena melalui perkataan mereka tampak bahwa mereka adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan yang melimpah. Mereka memiliki perbendaharaan kata-kata atau hal-hal baru dan lama, dan mereka mengeluarkan perbendaharaan ini dalam perkataan. Karena itu, mereka juga kaya dalam segala kerajinan untuk berbuat baik, seperti halnya dalam berpengetahuan dan berbicara yang baik. Mereka juga memiliki kasih yang melimpah bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani mereka. Mereka tidak seperti banyak orang yang suka meremehkan hamba-hamba Tuhan dan mengabaikan mereka.
Demikianlah rasul Paulus dengan persuasi menggerakkan jemaat Korintus, karena memiliki karunia-karunia mereka sendiri lebih dari jemaat lainnya. Rasul Paulus berusaha mencegah timbulnya kesalah pahaman atau pengertian bahwa Paulus memaksa mereka, atau mengikatkan beban berat pada mereka dengan wewenangnya untuk melakukan pelayanan kasih. TIDAK! Paulus tidak memaksa mereka, melainkan mengingatkan mereka bahwa sudah sepatutnya mereka mengerjakan pelayanan kasih kepada sesama karena sudah lebih dulu mereka menerimanya dari Allah.
Demikian juga dengan kita, sudah sepatutnya kita harus benar-benar membedakan antara tugas yang sudah jelas-jelas harus dilakukan sebagai suatu kewajiban, dengan potensi untuk memanfaatkan kesempatan dan peluang yang ada untuk melakukan kebaikan atau untuk mendapatkan kebaikan. Ada banyak hal yang baik untuk kita lakukan, tetapi tidak semuanya perlu diperintahkan sebagai tugas atau kewajiban dan keharusan. Pada saat-saat seperti itulah kita bermanfaat bagi orang lain sebagai hamba Tuhan yang melayani sesama untuk membuktikan ketulusan hati orang-orang beriman.
Tuhan memberikan berbagai berkat karunia kepada kita bukan untuk kita nikmati sendiri, melainkan menyadarkan kita bahwa kita juga dipakai Tuhan untuk menyalurkan berkat yang kita terima itu kepada orang lain agar semakin nyatalah kehidupan yang saling berbagi dalam pelayanan kasih. Bukan suatu paksaan atau perintah melainkan kesempatan bagi kita untuk menolong sesama. Karena prinsipnya sama seperti yang Allah lakukan kepada Abraham Diberkati supaya menjadi berkat! Demikianlah yang dikatakan dalam lirik lagu BE No. 716 : 3 “Di na mamolus sandok ngolu on” dikatakan: Ingot urupi luhut na gale, gabe parholong ma ho. Bahen ma ahu parhitean-Mu, pasupasuM mabaor ma i. Ale Tuhanhu, patupa ma au, baen pasupasu tu dongan sude. // Jadilah berkat bagi semua s’perti Tuhan lakukan. Beri bantuan bagi yang lemah di dalam kasih Tuhan. Pakailah aku jadi hamba-Mu, bawa terang ke dunia g’lap. Jadikan aku saluran berkat bagi umat-Mu yang hidup resah. Amin!
Doa: 🙏
“Ya Tuhan, sentuhlah hati kami untuk menyadari betapa banyak berkat yang telah Engkau berikan kepada kami, sehingga kami sadar bahwa Engkau berkati hidup kami supaya kami pun dapat menjadi saluran berkat bagi sesama kami. Amin!”
Pdt. Ronny Lumbantobing, STh (Fungsional HKBP Tanjung Morawa)