Hidup dalam Perdamaian

 

SALAM EPIPHANIAS

Selamat Pagi Bapak/Ibu semoga kita sehat selalu dalam lindungan Tuhan dan jangan lupa menerapkan 5M (Memakai masker, Menjaga Jarak, Mencuci tangan, Menjauhi kerumunan dan Mengurangi Mobilitas)

Renungan hari Selasa, 08 Februari 2022

Yakobus 3 : 18

Alai di bagasan dame do disaburhon parbue hatigoran di angka na mangulahon dame i.

Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.

Di Pasal 4 ayat 1 Yakobus bertanya (4:1) Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Hawa nafsu yang dikuasai oleh iblis dan yang selalu kita turuti membuat hidup kita tidak tenang dan selalu hidup dalam perselisihan. Tetapi setiap orang yang menerima dan mau dibimbing Tuhan akan selalu berusaha membawa damai / mengusahakan damai di dalam hidupnya, buah kebenaran yang ditabur dalam diri setiap pribadi akan bertumbuh dan berbuah dimanapun ia hidup dan dia akan disebut anak Allah yang berbahagia Matius 5:9  “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”

Hawa nafsu yang disebut Yakobus pada pasal 4 tadi adalah sifat mementingkan diri sendiri dan iri hati yang selalu menimbulkan pertengkaran, sifat ini perlu kita jauhkan agar kita mampu menaburkan dan mengadakan damai di dalam kehidupan kita.

Damai yang diusahakan bukan hanya dinanti-nantikan dan harus berusaha mewujudkannya di dalam hidupnya sehari-hari tentu dengan bimbingan dan tuntunan roh Tuhan agar kita mampu mewujudkan damai. Dan untuk mengadakan perdamaian itu diperlukan ketulusan dan pengorbanan sama seperti yang Tuhan lakukan untuk mewujudkan perdamaian antara manusia berdosa dengan Allah yang Maha kudus. Dia turun dari sorga meninggalkan singgasanaNya untuk mengusahakan perdamaian itu.

Demikian setiap orang yang merindukan kedamaian harus berusaha mewujudkannya bukan menantikan dengan terlebih dahulu menerima damai yang Tuhan bawa dalam hidupnya, memperbaiki hubungannya dengan Tuhan agar mampu memperdamaikan dirinya dengan orang lain dan menaburkan damai, dengan bimbingan Roh Kudus seperti syair nyanyian BE HKBP No 13 : 4 …..sai gok dame nang sonang mandalani dalanku, Amin.

BE HKBP No 13 : 4

Dohot Tondi Parbadia do disuru  Amangki

Asa dohot au badia jala tau tu surgo i

Naeng GohanNa do rohangku asal sai tongtong torang

Sai gok dame nang sonang mandalani dalananku

Holong ni rohaNa I nda tung hasuhatan

S3 : Salam Sehat Selalu

Pdt Kamiden Sitanggang, M. Div

Ressort Tanjung Morawa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top