SALAM REMINISCERE
Selamat Pagi Bapak/Ibu semoga kita sehat selalu dalam lindungan Tuhan dan jangan lupa menerapkan 5M (Memakai masker, Menjaga Jarak, Mencuci tangan, Menjauhi kerumunan dan Mengurangi Mobilitas)
Renungan hari Rabu, 16 Maret 2022
Psalm / Mazmur 150 : 6
Sude na marhosa ingkon mamuji Jahowa! Halleluya.
Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!
Bila kita baca nas ini dalam bahasa batak toba lebih jelas ajakan dan penekanannya: Ingkon mamuji Jahowa. Salah satu yang bernafas adalah manusia, selagi ada nafas manusia kewajibannya untuk memuji Tuhan dan jika manusia tidak bernafas lagi tidak mungkin lagi dapat memuji Tuhan. Sampai kapan kita mempunyai nafas? Kita tidak mengetahuinya maka selagi nafas Tuhan berikan pakailah untuk memuji Tuhan. Tentu ada banyak alasan untuk memuji Tuhan, hal itu diuraikan di dalam Mazmur 103 : 2 – 14.
103:2 Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
103:3 Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu,
103:4 Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,
103:5 Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.
103:8 TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
103:9 Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam.
103:10 Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,
103:11 tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia;
103:12 sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
103:13 Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.
103:14 Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.
Dengan membaca Mazmur Pasal 103 ini adakah yang belum Tuhan lakukan di dalam hidup manusia? Semuanya sudah Tuhan dan lakukan dan pada ayat 14 kita diingatkan bahwa kita adalah berasal dari debu tanah. Sekaligus mengingatkan kita untuk tidak sombong dihadapan Tuhan sebab kita adalah debu. Seharusnya kita sangat bersyukur karena Tuhan memberi kesempatan kepada debu untuk memuji dan memuliakan nama-Nya.
Tuhanlah yang mengaruniakan kepada kita nafas kehidupan, sediakanlah waktumu untuk memuji-Nya. Coba bayangkan jika nafas kita terganggu saja, dan di rawat di rumah sakit, tentu kita sudah kesulitan untuk memuji-Nya, atau mungkin tidak terpikir lagi untuk memuji-Nya.
Dan alasan terbesar kita memuji Tuhan adalah: Ia telah mengaruniakan hidup kekal bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Dan jika kita tidak mau memuji Tuhan segala alam ini cukup untuk memuji Tuhan seperti syair BE HKBP No 575 : Pujima Debata na songkal, audio dilampirkan, Amin.
BE HKBP No 575 Pujima Debata na songkal
Puji ma Debata na songkal, pasangap ma goarNa
Puji ma angka rura dohot lung, angka dolok na timbo
Dohot hasak ni galumbang sude mamuji Ho.
Langit i na mansai hembang bintang i
Na mansai torang ombun i na mansai saksak
Pasangaphon Ho o Debata
Tung so olo tading au, lao mamuji Ho Tuhan
Nasa gogo bahenonku, lao pasangaphon Ho
Ro di ujungni ngolungku, sai pujionku Ho
S3 : Salam Sehat Selalu
Pdt Kamiden Sitanggang
Ressort Tanjung Morawa.