SALAM EPIPHANIAS
Selamat Pagi Bapak/Ibu semoga kita sehat selalu dalam lindungan Tuhan dan jangan lupa menerapkan 5M (Memakai masker, Menjaga Jarak, Mencuci tangan, Menjauhi kerumunan dan Mengurangi Mobilitas)
Renungan hari Senin, 07 Februari 2022
Psalm / Mazmur 37 : 7
Pasombu ma Jahowa, jala Ibana paimaima; sai unang mohop roham mida jolma na mardohar dalanna, mida baoa siulahon getegete.
Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.
Nas renungan hari ini mengingatkan kita orang percaya akan dua hal di dalam menjalani hari-hari kita dan menghadapi para seteru kita sebagai pengikut-Nya. Pertama “Berdiam diri di hadapan Tuhan dan menantikan Dia”. Saat kita berhadapan dengan musuh / seteru kita, kita selalu reaktif ingin bertindak untuk membalaskan dan melampiaskan kemarahan kita kepada mereka.
Namun lewat nas renungan hari ini kita diingatkan sebagai pengikut Tuhan untuk tidak reaktif tetapi memilih berdiam diri dan mengandalkan Tuhan untuk bertindak membela kita Keluaran 14:14 menyatakan “TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.”
Jadi, Tidak perlu mengandalkan pikiran kita untuk menghadapi para seteru kita atau mengandalkan kekuatan, koneksi maupun segala yang kita miliki sebab orang yang demikian tidak Tuhan inginkan Yeremia 17:5 Beginilah firman TUHAN: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Tetapi Tuhan senang jika kita mengandalkan-Nya, Yeremia 17:7 “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!” Tentu kita semua menghindari kutuk dan menginginkan berkat, maka pilihlah mengandalkan Tuhan.
Orang yang berjalan dengan mengandalkan Tuhan akan senantiasa berbahagia, sperti syair nyanyian BE HKBP No 229, ayat 1 : sai martua do sudena na so sauduran i….
Kedua “Tidak perlu iri atau marah melihat hidup orang yang berhasil karena melakukan tipu daya”. Ya kita sering kecewa bila membandingkan hidup kita dengan orang-orang yang melakukan kecurangan dalam usaha dan pekerjaannya sepertinya hidup mereka lebih baik padahal tidak dari jalan yang benar.
Apa yang kita lihat itu adalah penglihatan luar, kita merasa bahwa hidup mereka lebih baik ternyata bukan, sebab bukan harta yang menentukan kebahgiaan hidup, Yesaya 57:20-21 “Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur. Tiada damai bagi orang-orang fasik itu, firman Allahku.”
Orang yang memperoleh keuntungan dari hasil kecurangan hidupnya tidak pernah tenang dan tiada damai. Jadi mana yang kita pilih memiliki banyak hal dalam hidup tetapi hidupnya tidak tenang dan tiada damai dengan hidup berkecukupan tetapi hidup kita tenang dan damai seperti doa penulis kitab Amsal 30:8 “Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Kiranya Tuhan memampukan kita untuk megimani dan mengimankan firman-Nya Selamat beraktifitas, Amin.
BE HKBP No 229
Sai martua do sudena Naso sauduran i
Dohot Halak na sumurut sian na porsea i
Naso olo mangihuthon tahi ni na jahat i
Naso olo sahundulan dohot panginsahi i
S3 : Salam Sehat Selalu
Pdt Kamiden Sitanggang
Ressort Tanjung Morawa.