KARYA ALLAH ITU SEMPURNA

 

 

 

 

 

Syalom

Renungan Harian HKBP Distrik XXIX Deli Serdang

Selasa, 28 Juni 2022

Selamat Pagi Bapak/Ibu/Saudara/i yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus..

Renungan hari ini, Selasa 28 Juni 2022

Ulangan 4:2

“Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya. Dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu.”

Musa kembali mengingatkan peraturan yang harus dipegang oleh bangsa Israel. Sebentar lagi mereka memasuki tanah Kanaan (1, 5). Musa menasihati mereka dengan anjuran untuk menaati hukum Tuhan. Ia memerintahkan agar menjaga kemurnian dan keutuhan hukum Tuhan di antara mereka. Jangan menambahi atau menguranginya. Tanpa menaati semua perintah Tuhan, mustahil bagi Israel dapat menikmati tanah Perjanjian dan mengalahkan penduduk di sana, apalagi mendiaminya. Mereka harus menaati firman Tuhan secara utuh dan mengingat kisah pemusnahan yang telah dilakukan Tuhan terhadap orang-orang yang mengikuti Baal-Peor (3-4). Karena itu mereka wajib melakukan semua perintah Tuhan dengan setia (6). Secara khusus untuk berjaga-jaga terhadap dosa penyembahan berhala (5). Dosa inilah yang paling menggoda mereka oleh karena kebiasaan bangsa-bangsa lain, dosa yang paling membuat mereka kecanduan oleh karena kebusukan hati mereka, dan dosa yang paling menyulut murka Allah serta membawa dampak-dampak yang paling merugikan bagi diri mereka sendiri.

Karya Allah itu sempurna, tidak ada sesuatu yang dapat ditambahkan kepadanya, ataupun dikurangkan darinya tanpa membuatnya menjadi lebih buruk. Karena itu kita harus melakukannya dengan setia. Orang Yahudi memahami perintah ini sebagai larangan untuk mengubah naskah atau huruf dalam hukum Taurat, meskipun hanya satu iota atau satu titik. Dari kehati-hatian serta ketelitian mereka, kita sangat berhutang budi atas kemurnian dan keutuhan kitab Taurat dalam bahasa Ibrani. Peringatan ini juga dibuat di bagian penutup Perjanjian Baru (Why 22:18-19). Beberapa pokok bahasan yang diutarakannya memang khusus disampaikan untuk orang Israel, namun bisa juga diterapkan kepada semua orang. Secara keseluruhan menjelaskan betapa agama memiliki akal budi yang mendukungnya. Sebaliknya bagi orang yang tidak beragama, mereka sengaja menutup telinga terhadap hukum Tuhan. Jika kita menyadari seperti apa Allah yang kepada-Nya semua orang harus berhadapan, tentu kita akan melaksanakan kewajiban kita kepada-Nya dengan kesadaran hati nurani, dan tidak berani berdosa melawan Dia. Sebab Dia adalah api yang menghanguskan, dan Allah yang cemburu (24). Karena itu, berhati-hatilah agar tidak menyakiti hati-Nya. Amin!

Selamat Beraktivitas, Selamat Bekerja, Selamat menjalankan Usaha.

S3 : Salam Sehat Selalu

Pdt Kamiden Sitanggang

Ressort Tanjung Morawa.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top