Ikut Teladan Yesus : “Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan”

SALAM MISERI KORDIAS DOMINI

Selamat Pagi Bapak/Ibu semoga kita sehat selalu dalam lindungan Tuhan dan jangan lupa menerapkan 5M (Memakai masker, Menjaga Jarak, Mencuci tangan, Menjauhi kerumunan dan Mengurangi Mobilitas)

Renungan hari Jumat, 06 Mei 2022

1 Petrus 2 : 23

“Ndang manginsahi Ibana, di na hona insak, ndang mangasupi, di na manaon na porsuk; alai dipasahat do tu Panguhum sitigor roha I”.

Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.

Konteks pengiriman surat ini adalah jemaat mula-mula yang dalam penganiayaan oleh karena iman mereka kepada Tuhan Yesus Kristus. Rasul Petrus mengajarkan kepada jemaat mula-mula agar tidak membalaskan kejahatan dengan kejahatan lewat surat kirimannya seperti tertulis di 1 Petrus 3:9 “dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat”.  Hal itu Petrus terima dari pengajaran Tuhan Yesus dan lewat keteladanan yang Yesus lakukan dalam menghadapi jalan salib.

Saat ada dari antara murid yang mencoba membela Yesus dan menyerang dari antara rombongan yang menangkap Yesus dengan memutus telinga salah seorang dari mereka, Yesus menegurnya dan melarang agar menyarungkan pedangnya. Matius 26:52 “Maka kata Yesus kepadanya: Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang”.

Apa yang diajarkan Yesus ini berlaku disepanjang masa kehidupan manusia untuk tidak mengedepankan kekerasan dan pembalasan sebab jika kita hidup di dalam pembalasan, maka kekerasan itu akan terus berlangsung tidak akan ada akhirnya dan untuk itulah kiasan yang Yesus sampaikan di dalam Matius 5:39 “Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu”. Tujuannya agar kita tidak saling membalas tetapi menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. Biarkan Tuhan yang bertindak untuk membalaskan segala perkara yang tidak baik yang orang lain perbuat kepada kita.

Jika kepada Tuhan Yesus saja manusia mau melakukan kekerasan dan hal-hal yang tidak baik, maka kita sebagai pengikut-Nya juga tidak luput dari apa yang dialami dan diderita-Nya sebagai yang kita ikuti dan juga Guru Agung kita. Oleh karena itu senantiasalah meminta kekuatan dan pertolongan kepada-Nya agar kita dimampukan menghadapi segala resiko yang akan kita hadapi sebagai murid-murid-Nya dan dimampukan untuk tidak membalaskan kekerasan dan kejahatan yang dilakukan orang kepada kita serta senantiasalah bersandar kepada Tuhan, sebab semua kesulitan yang kita hadapi itu akan lewat, Tetaplah berkarya Tuhan ingin menunjukkan kuasa-Nya lewat hidup kita. seperti ajakan orang percaya lewat syair nyanyian BE HKBP No  716 : 3 Ula na denggan tu halak sude songon binaenNa tu ho…, audio dilampirkan, Amin.

BE HKBP No  716 Di na Mamolus sandok ngoluon

  1. Di na mamolus sandok ngolu on, gok do na marsak gale.

Boan sinondang tu na holom i, asa margogo muse.

Reff :

Bahen ma ahu parhiteanMu, pasupasuM mabaor ma i

Ale Tuhan hu patupa ma au, baen pasupasu tu dongan sude.

  1. Sai baritahon Jesus na burju, tuk manesa dosa i,

Asa porsea di Jesus tutu, denggan pambaenmu disi.

  1. Ula na denggan tu halak sude, songon binaenNa tu ho,

Ingot urupi luhut na gale, gabe parholong ma ho.

S3 : Salam Sehat Selalu

Pdt Kamiden Sitanggang

Ressort Tanjung Morawa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top