Berbaliklah Kepada Tuhan!!

Selamat Pagi Bapak/Ibu semoga kita sehat selalu dalam lindungan Tuhan dan jangan lupa selalu menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas keluar.

Renungan hari Senin, 14 Februari 2022

Yeremia 31 : 18

“Telah Kudengar sungguh-sungguh Efraim meratap: Engkau telah menghajar aku, dan aku telah menerima hajaran, seperti anak lembu yang tidak terlatih. Bawalah aku kembali, supaya aku berbalik, sebab Engkaulah TUHAN, Allahku.”

Setiap orang tua pasti akan marah ketika anaknya tidak mau mendengarkan didikannya, menutup telinga terhadap pengajarannya! Setiap Orang tua pasti akan murka ketika anaknya telah menyimpang dari jalan yang benar! Setiap orang tua pasti akan menghajar habis-habisan anaknya ketika melakukan suatu kesalahan yang sangat fatal! Tujuan dari kemarahan, murka dan hajaran yang dilakukan setiap orang tua terhadap anaknya bukanlah untuk mencelakai anaknya, namun untuk mengingatkan anaknya bahwa apa yang telah dilakukan anaknya itu adalah suatu kesalahan besar dan menginginkan agar anaknya itu bertobat, kembali dan berbalik kepada jalan yang benar!

Demikianlah yang dilakukan Tuhan terhadap Efraim, dimana Efraim telah dihajar Tuhan habis-habisan. Mereka dihajar karena telah melakukan kesalahan yang sangat besar – mereka tidak mau mendengarkan ajaran Tuhan melalui nabi Yeremia. Mereka meremehkan ajaran Firman Tuhan yang telah disampaikan oleh nabi Yeremia. Mereka menutup telinga mereka, mereka memalingkan pandangan mereka dari jalan Tuhan. Mereka mengeraskan hati, mereka tidak setia kepada Tuhan, mereka melakukan pemberontakan terhadap Tuhan – hidup mereka telah jauh dari jalan Tuhan – mereka menduakan Tuhan dengan menyembah berhala, menyembah patung-patung dan menyembah dewa-dewa disekitar Palestina. Tidak hanya itu, mereka juga telah men-Tuhankan diri mereka sendiri dengan mengandalkan kekuatan sendiri.

Karena pemberontakan yang telah dilakukan oleh Efraim itulah Allah menghajar mereka melalui bangsa Babel. Mereka dilemparkan dan bahkan dicampakkan ke Pembuangan Babel. Selama di Pembuangan Babel itulah hidup mereka semakin tersiksa, semakin menderita. Penghajaran yang telah dilakukan Allah terhadap Efraim bukanlah bertujuan untuk mencelakai mereka, namun bertujuan untuk membuat mereka menyesali kesalahan yang telah mereka perbuat. Sebab Allah tidak menginginkan kematian orang fasik, tetapi yang diinginkan Allah adalah pertobatan orang fasik, seperti yang dikatakan dalam Yehezkiel 33 : 11 “Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?”

Atas siksaan dan penderitaan yang mereka terima melalui Pembuangan Babel, Efraim sadar dan meratapi kesalahan serta kebodohan yang telah diperbuatnya. Melalui ratapannya Efraim berkata: Engkau telah menghajar aku, dan aku telah menerima hajaran, seperti anak lembu yang tidak terlatih. Seperti anak lembu yang tidak terlatih maksudnya adalah seperti anak lembu yang selalu ingin keluar dari rombongan lembu lainnya. Ini diibaratkan seperti orang yang selalu ingin keluar dari persekutuan dan menuntun kehendaknya sendiri. Karena anak lembu itu selalu ingin keluar dari rombongannya, maka gembala akan menghajar dan memukul anak lembu itu supaya dia kembali kepada rombongan.

Demikianlah yang dialami oleh Efraim, dimana mereka selalu ingin keluar dari jalannya Tuhan sehingga mereka dihajar dan dipukul agar mereka kembali kepada jalan Tuhan. Atas hajaran yang telah diberikan Tuhan itu mereka sangat-sangat menderita. Oleh karena penderitaan itulah mereka menyadari dan menyesali kesalahan dan kebodohan yang telah mereka lakukan. Mereka menyadari bahwa tidak ada kekuatan mana pun yang mampu menandingi kekuatan dan kekuasaan Allah. Mereka menyadari bahwa mereka tidak bisa mengandalkan kekuatan, kepintaran dan diri mereka sendiri untuk menyelamatkan mereka. Itu sebabnya mereka berkata: Bawalah aku kembali, supaya aku berbalik, sebab Engkaulah TUHAN, Allahku.

Bapak/Ibu/Saudara/i yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, apa yang bisa kita renungkan melalui Firman Tuhan hari ini? Cobalah kita sejenak melihat apa yang telah terjadi pada diri kita saat ini – jangan-jangan hidup kita telah menjauh dari Tuhan, jangan-jangan hidup kita telah menyimpang dari jalan Tuhan! Sehingga kita harus menanggung penderitaan dalam hidup kita. Maka dari itu kembalilah, berbaliklah kepada Tuhan – jangan sampai engkau semakin menjauh dari jalan Tuhan. Amin..

Selamat Beraktifitas, Selamat Belajar, Selamat Bekerja dan Selamat Menjalankan Usaha, Tuhan memberkati dan menyertai kita semua.

Pdt Ronny L. Tobing, STh

Fungsional di HKBP Tanjung Morawa

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top